Thursday, February 16, 2012

Reich

Reich
Reich berarti kerajaan atau kekaisaran dalam bahasa Jerman, bisa juga diartikan bangsa atau negara pada era modern. Pada abad pertengahan “reich” digunakan untuk menyebutkan wilayah Jerman sebeluh nama Jerman digunakan dan masih digunakan hingga era modern. Istilah “reich” terkenal dari  Third Reich yang merupakan Nazi Jerman dalam pimpinan Adolf Hitler.

First Reich
Reich yang pertama adalah kerajaan Teuton, Holy Roman Empire, dengan wilayah kekuasaan yang berpusat di wilayah Jerman dan mencakup wilayah Perancis, Burgundy, Italia, dan Slavic. Holy Roman Empire berdiri sejak tahun 962 dengan kaisar pertama Otto I. Beberapa kaisar yang terkenal adalah Barbarossa yang ingin menaklukan Italia beserta Kepausan dan ikut juga dalam perang Salib.

Second Reich
Setelah Holy Roman Empire jatuh, wilayah Jerman diteruskan dengan Kekaisaran Jerman (Deutsches Kaiserreich) pada tahun 1871 dengan kaisar Wilhelm I. Wilayah kekaisaran Jerman terdiri dari teritori-teritori dengan penguasa bangsawan masing-masing.  Kekuatan militer utamanya pada bidang maritime yang dapat menandingi maritim Inggris. Bebarapa pemimpin yang terkenal adalah Otto von Bismarck. Kekaisaran Jerman ikut Perang Dunia I dalam blok sentral. Kekaisaran Jerman jatuh setelah hasil Perang Dunia dan munculnya pemberontakan-pemberontakan.

Third Reich
Nazi Jerman adalah The Third Reich, dipimpin oleh dictator Adolf Hitler dengan nama “Fuhrer”. Setelah PD I berakhir, Jerman dibawah Adolf Hitler melanggar perjanjian Versailles dan memperkuat militer kemudian membentuk aliansi blok Axis yang kemudian berpartisipasi dalam Perang Dunia II. Nazi Jerman berkuasa secara keras dengan sistem superioritas kelas dan berencana menaklukan Eropa. Nazi Jerman jatuh setelah kalah dalam Perang Dunia II. Beberapa orang penting ditangkap peradilan internasional, sementara Hitler dikabarkan bunuh diri.

Fourth Reich
Fourth Reich biasa digunakan untuk menunjukkan kekuasaan Jerman setelah jatuhan Third Reich. Istilah Fourth Reich sering digunakan dalam karya fiksi.

No comments:

Post a Comment